Salatiga, Team sepakbola Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer (FTEK) memperoleh hasil imbang 2-2 dalam laga sparring match melawan Fakultas Pertanian dan Bisnis (FPB), sabtu (30/11) di lapangan sepakbola Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW).
Pada menit ke 9 ,FTEK memimpin keunggulan lewat umpan silang Jimmy dari sayap kanan ke tengah kotak pinalti ,umpan tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik oleh Bintang ,1-0 FTEK memimpin kedudukan. Permainan yang apik diperagakakan FTEK, umpan satu dua , pengaturan tempo permainan membuat FTEK mampu mengusai permainan pada awal babak pertama.
FTEK sempat mendapatkan peluang memperbesar keunggulan lewat Sergio pada menit ke 12 setelah mendapatkan umpan trobosan dari Adit (Tolgung), sayang meskipun tinggal berhadapan satu lawan satu dengan keeper, Sergio masih belum bisa menceploskan bola ke gawang. Tak menyia-yiakan kesempatan kedua yang diberikan ,pada menit ke 22 Sergio berhasil memperbesar jarak, mendapatkan umpan trobosan dari Adit (Tolgung) ,Sergio memaksa keeper FPB memungut bola dari gawang untuk kedua kalinya, 2-0 untuk FTEK.
FPB mencoba mengejar ketertinggalan. Menit 24, lewat kemelut di depan gawang FTEK, dari sudut sempit , FPB mampu menyarangkan bola ke sebelah pojok kanan gawang FTEK, 2-1 FPB memperkecil kedudukan. Kedua team saling jual beli serangan. Mendapatkan umpan dari Face, Sergio mempunyai kesempatan untuk melebarkan jarak, namun kembali lagi masih mampu digagalkan penjaga gawang FPB. Babak pertama ditutup dengan keunggulan FTEK, 2-1.
Babak kedua pertandingan berjalan semakin seru. FPB yang tertinggal,memanfaatkan keunggulan stamina para pemain mencoba menekan FTEK dengan menaikkan tempo permainan. Lebih dari paruh waktu babak kedua FPB mampu mengusai ball position. Revellino, keeper FTEK harus bekerja lebih keras mementahkan serangan – serangan para pemain FPB. Stamina yang mulai menurun membuat para pemain FTEK keteteran meladeni permainan cepat FPB. Beberapa pemain FTEK harus diganti kerena cidera.
Tidak adanya pemain pengganti memaksakan FTEK harus memasukan beberapa pemain “uzur” seperti, Rendi dan Eko.
Melalui kemelut di depan gawang FTEK , pada menit ke 10 FPB mampu menyamakan kedudukan 2 – 2. Daniel yang bermaksud menghalau bola tanpa sengaja mengenai pemain FPB, memantul dan bola masuk ke gawang FTEK. Sampai peluit berakhirnya babak kedua dibunyikan kedudukan tetap imbang 2 – 2.
“kami sudah bermain cukup bagus dalam pertandingan ini, kami mampu menahan imbang 2- 2 dengan berbagai macam keterbatasan kami, kami bermain dengan 11 pemain ,minim pemain pengganti, beberapa pemain kami ada yang sedang mengurus TR dan responsi jadi kami tidak bisa bermain full team, kami juga sempat memimpin dua gol, kami perlu menaikan stamina kami” tutur adit.
Ditemui diakhir pertandingan ,Blidsi senior team FTEK yang diminta ikut membantu dalam pelatihan para pemain mengaku pertandingan ini sudah berjalan cukup bagus,
“kita sudah bermain cukup bagus, kita bisa mengusai pertandingan pada awal – awal babak pertama, kita juga sempat unggul. Namun memang kita sadari masih kurang soal stamina, kita hanya bisa bertahan lima belas sampai dua puluh menit , setelah itu kita mulai kehabisan stamina, kita juga keterbatasan pemain pengganti ” terang Blidsi.
Para pemain team yang berubah – ubah saat latihan, sparring, membuat Blidsi merasa kesulitan dalam melihat perkembangan tiap pemain.
Dikatakan, perlunya semangat Elektro tumbuh dalam setiap pemain, ketika pemain bermain dilapangan mereka membawa nama Elektro, mereka harus mempunyai kebanggakan memakai seragam Elektro, membela team FTEK. Mereka harus mempunyai semangat pantang menyerah,semangat itu tumbuh dalam jiwa mental mereka. Mereka harus mendengar sorakan suporter FTEK bergema dalam jiwa mereka,tunjukan semangat FTEK.
Blidsi juga menegaskan, target pertandingan itu adalah menang, apapun itu, termasuk dalam sparring match. Para pemain diharapkan mampu menunjukan permainan terbaik mereka. Jikalau kalah, kita sudah memberikan penampilan terbaik kita, tidak ada penyesalan didalamnya.
30/11/2013/ekoindriasto